Mungkin di judul tulisan gue kali ini kurang tanda seru biar kesannya gue panik banget. Kenapa panik? Beberapa hari yang lalu gue mendapatkan serangan panik mendadak, semua ini disebabkan oleh salah seorang teman gue. Singkat cerita dia baru di tahun pertama kuliah dan di liburan sekarang disaat gue berleha-leha, dia sedang magang di salah satu perusahaan advertising (kalau enggak salah). Saat mengetahui kabar itu yang ada di kepala gue adalah...
"magang............. baru tahun pertama.......... gue? ANJIR GUE????" Yak kira-kira begitulah sedikit suara hati yang muncul di otak gue. Panik. Jelas, pake banget. Gue enggak tau kenapa jadi panik mendadak, gue langsung refleksi apa yang gue lakukan selama kuliah dua tahun ini. Dan apa yang gue dapatkan? Kok enggak ada ya... Mungkin ya, gue aktif di beberapa kegiatan jurusan, di luar itu? Nol besar. Palingan juga cuma menghasilkan satu tulisan yang berhasil di muat di sebuah website, sisanya? Woy, sisanya kemana? Nah, dimulai dari kepanikan itulah gue memulai tindakan spontan, yaitu adalah mengirim e-mail kepada beberapa perusahaan untuk melamar posisi magang. I have no idea what kind of company that will suits me. Itu yang ada dipikiran gue. Ingat beberapa waktu lalu gue bingung mau kerja apa, makanya sekarang gue bingung harus lamar ke perusahaan macam apa. Entah mengapa yang ada di otak gue adalah jurnalistik. Gue akan mencoba melamar sebagai jurnalis lepas. Tanpa basa basi yang lama langsung gue mengirim e-mail ke beberapa perusahaan tersebut. Setelah beberapa jam berlalu untuk mencari-cari, bertanya, dan mengirim e-mail, gue sampai di titik berhenti. Disaat itu gue merasa mungkin e-mail yang gue kirim cukup banyak. Dan tibalah saatnya untuk menunggu. Dari banyaknya e-mail yang gue kirim sudah ada 2 jawaban untuk proses lanjut menjadi jurnalis lepas. Sisanya masih harus dinanti. Jujur aja, di tahun kedua ini fokus gue bener-bener ke akademik sama pengalaman. Itu adalah pegangan hidup gue untuk melamar pekerjaan nanti. Oya, dan pastinya les toefl, itu ada di list nomor paling pertama. Nah lagi, dengan fokus yang gue miliki ini gue sangat berharap semoga aja gue bisa menemukan dan yakin gue mau kerja apa. Karena sejauh gue melamar untuk posisi jurnalis lepas, gue belum yakin, yakin memang kalau dibilang. Tapi kayak ada bagian di diri lo sendiri tanya, "yakin dengan keputusan ini?". Gue yakin, tapi pertanyaan itu belum bisa gue jawab dengan sangat yakin sampe gue bisa ngomong dengan muka menatap langit, hidung kembang kempis, dan tangan mengepal ke udara sambil berteriak, "SAYA YAAAKKIIIINN!!!!". Itu momen yang gue tunggu, di mana membuktikan kalau gue benarlah 100% yakin. Pada akhirnya, gue akan menjalani keyakinan yang gue miliki sementara, yaitu mencari posisi sebagai jurnalis lepas. Kalau kalau nantinya memang inilah minat gue berada dan gue menikmatinya. Maka itulah pekerjaan yang akan gue pilih di masa mendatang,
0 Comments
|
Archives
December 2016
|