Sebagai seorang perempuan yang kadang tidak dikategorikan sebagai perempuan karena kelakuan, maka kali ini mungkin gue akan menulis lagi hal yang jarang gue bahas, yaitu mengenai hati (acie..). Bicara mengenai hati, di Januari ini diawali oleh banyak hal yang membuat syok, mulai dari urusan jabatan, akademis, sampai yang terdalam ya hati ini.
BIcara mengenai hati yang pertama adalah gimana caranya bisa mendengarkan kata hati. Gue tipe orang yang jujur gampang dipanas-panasin, jadi kalau deket bara api bisa langsung keringetan. Oke enggak lucu. Maksudnya adalah gue gampang banget terpengaruh omongan orang, misal, gue enggak ada masalah pribadi sama satu orang, tapi karena sekitar gue ada masalah sama dia dan sering cerita, gue jadi kebawa emosi. Cantiknya, akhir-akhir ini gue cukup bisa menahan diri, supaya dengerin si hati kalau emang enggak punya masalah ya jangan dibikin ada, jadi ya tetep harus bersikap baik sama orang ini. Semoga yah, semoga bisa bertahan. Bicara hati yang kedua adalah mengenai hal sebelumnya mungkin pernah gue tulis, bicara mengenai urusan hati diri sendiri yang sebenarnya gue bukan tipe orang yang suka menuliskan hal semacam ini ke ruang publik seperti blog. Januari bicara hati, Januari bicara perasaan hati. Secara mendadak beberapa waktu ini gue sering sms beberapa teman "mau punya pacaarr~". Menjijikan? Iya. Malesin? Banget. Mungkin kata-kata tersebut jarang terucap dari mulut seorang Nisa di kesehariannya (asek). Yah, tapi kan gue juga orang, perempuan, punya perasaan, ya boleh lah sekali waktu kayak gini, kayak anak remaja yang sok galau. Bicara mengenai galau, gue bukan galau, cuman ada perasaan ingin punya orang yang selalu ada buat gue tapi ditambah dengan status hubungan. Gue sendiri tipe orang yang pemilih, gue enggak bisa dikenalin sama orang yang secara sengaja disodorin ke gue untuk punya hubungan dengan status ini, alias pacaran. Gue lebih suka kenal lama, tau orangnya gimana, baru gue tau kalau gue suka, beberapa kali mencoba diawali emang dengan rasa suka lalu dekat, akhirnya? Jeng jeng jeng jeng, gagal. Tapi lucunya diawali dengan berteman dulu juga hasilnya adalaaaahh........... Gagal maning gagal maning. 2013. Bagi orang yang suka meledek, pasti akan bilang ke gue "tahun ini harus punya pacar, Nis!!!". Cowok itu emang dimana-mana sih kayak Indomart, tapi yang ada dimana-mana itu belum tentu ada pas kita mau, nah, mereka ada pas kita memang butuh. Kalau bisa dibilang di tahun ini gue mau punya, tapi toh gue juga enggak maksa kalau Yang-Diatas bilang bukan waktunya gue butuh, kenapa harus ngeluh kan? Tapi juga bukan artinya gue diem sendiri meratapi nasib sambil dengerin kaset Rinto Harapap, tetap harus usaha, hasilnya? Yah, lihat nanti, yang penting ada usahanya dulu, pasti nanti ketemu yang terbaik!
0 Comments
Positif atau negatif? Tenang gue enggak hamil kok, mau hamil sama siapa? Masa iya gue jadi Bunda Maria kedua, kan enggak lucu. Sebelumnya selamat tahun baru 2013 para manusia! Jangan sombong dulu karena bisa ngelewatin isu kiamat 2012! Oke, balik lagi ke judul posting kali ini, ini semua berhubungan dengan pikiran, pikiran positif atau negatif? Mari sok serius!
Nah, di tahun 2012 gue telah melalui banyak hal setelah menjabat sebagai kepalanya mahasiswa di jurusan gue ini, mulai dari yang bagus, sampai yang paling buruk pun gue rasakan. Semua itu membentuk pemikiran gue bahwa dengan menjabat posisi ini, gue berusaha menjadi orang yang positif disaat orang lain menjadi negatif, itu apa kata twitnya Oprah yang senior gue kasih. Sebelum liat twit si Oprah itu, gue juga udah berusaha sok positif, walaupun sempat keluar caci maki dan isi kebun binatang serta septic-tank dari mulut ini saat dalam keadaan terburuk, tapi sekali lagi di hati (acie..), gue mencoba untuk tetap positif, walaupun lagi pada sikap gue enggak bisa bohong. Yang penting gue mencobanya dimulai dari pikiran. Balik lagi ke kenyataan sekarang ini, tahun 2013. Banyak hal yang akan gue kerjakan di tahun ini, beberapa menentukan masa depan gue di bidang pendidikan, dan lainnya adalah urus jabatan yang (akhirnya) akan selesai ini. Pertama, urusan jabatan, banyak hal yang akan terjadi, misalnya kegiatan yang dibuat, beberapa kegiatan penting akan terjadi, itu artinya drama pun akan terjadi. Nah, berusaha punya pikiran positif disini agaknya cukup penting. Kedua, adalah mengenai masa depan di bidang pendidikan. Ada dua hal yang akan gue kejar disini, gue sendiri masih agak sedikit tegang dalam menghadapinya, karena kedua hal itu adalah hal yang paling gue ingingkan di tahun 2013 ini. Untuk hal pertama di bidang pendidikan yang akan gue kejar ini, gue cukup optimis untuk mengejarnya, tapi untuk yang kedua masih butuh usaha lebih untuk bisa mendapatkannya. Aduh, rasanya kayak balik lagi pas jaman SMA nunggu pengumuman diterima atau enggak dari universitas yang kita mau! Tegangnya kayak disuruh ngucek mata abis makan maicih level 10!!! Kadang gue masih enggak ngerti, baru punya jabatan ini aja kena masalahnya kayak sinetron di Indosiar, lebay. Gosip-gosip yang gue dapet juga lebih banyak dari acara gosip yang ada di televisi. Semuanya bikin agak goyah iman dan pendirian. Semuanya gue terima, semuanya gue simpen aja, kali ini dibawa jalan aja semuanya. Jarang buat gue untuk langsung punya pikiran negatif lagi, kalaupun punya disimpen aja, kalau dikeluarin nanti malah bikin masalah baru. Buat masa depan di bidang pendidikan, gue cuma mengharapkan kedua hal yang gue kejar dapat berjalan dengan lancar, soalnya bisa dibilang ini adalah kesempatan terakhir gue buat mendapatkan hal tersebut, jadi ya usaha dan mencoba sok berpikiran positif. Punya pikiran negatif salah, punya pikiran positif kadang dianggap sok. Tapi yaSok punya pikiran positif kadang perlu, walaupun kesannya agak bertingkah kayak bapak-salam-super, tapi enggak salah juga kan? |
Archives
December 2016
|