Yak, pada episode dua kali ini, gue mengalami presentasi untik pertama kaljnya di depan para dosen dan mahasiswa yang lainnya mengenai penelitian gue. Tegang, jujur cyjn rasanya tapi apa mau dikata semua harus dijalankan. Untung banget punya teman penelitian dari universitas sinj yang sangat kooperatif dan mahasiswa setempat yang sangat memberikan saran yang sangat bagus. Walaupun dibantai, yah lumayanlah tapi enggak parah banget, kemmpuan gue dalam mengolah dan melihat suatu masalah dalam penelitian semakin terlatih, apalagi bekerja dengan orang yabg berbeda kebudayaan serta bahasa dengan kita. Yang pasti adalah gue mengasah kemampuan bahasa inggris! Mau enggak mau kemanapun pakai bahasa inggris, karena ternyata pengalaman dua tahun dapat pelajaran bahasa jerman di SMA dan satu bulan sebelum keberangkatan cukup tidak membantu gue.
Setelah presentasi, malam gue pun dihabiskan dengan beberapa mahasiswa antropologi Jogja yang bertemu seorang perempuan Medan yang ternyata kelakuannya sangat amat ajaib, tapi dalam artian positif, sangat menyenangkan! Dan melalui dia jua gue dapat banyak informasi soak perkuliahan dan kehidupan di Freiburg sendiri. Sekian sedikit cerita untuk hari ini. Ciao!
0 Comments
Hari ini sebenarnya afalah hari kedua, tapi karena kemarin gue cukup capek jadi enggak kuat buat berpikir dan apalagi bergerak. Yah, maklum aja masih jetlek, walaupun enggak ngefek banget tapi lumayan membuat agak ngawang.
Oke kemarin hari pertama di DE, gue sampai dan mendarat dengan unyu jam delapan pagi di Frankfurt, itu sama aja sekitar jam satu siang di Indonesia. Sampai di bandara kita langsung di jempit oleh sekawanan mahasiswa dari Freiburg, dengan membawa papan nama UGM, dengan mudah kita menemukan mereka, apalagi yang jemput adalah si Soeren, alias teman penelitian gue yang dulu. Ternyata dari Frankfurt ke Freiburg memakan waktu kurang lebih 2,5 jam menggunakan mobil dan kita naik mobil. Gue satu mobil sama Soeren ini, ternyata di DE lagi macet jalan tolnya karena tabrakan dan kalau enggak salah banjir di beberapa daerah. Namun, dengan keahlian Soeren dalam menyetir alias kenceng banget, ditambah lagi dia ada GPS jadilah kita sampai di Freiburg pertama, walaupun total perjalanan jadi empat jam tapi okelah. Pas di jalan kita sempat berhenti untuk istirahat, sebelumnya sejak mendarat gue belum pernah sama sekali merasakan udaranya langsung, dan pas keluaaarr........ Dingin banget cyin! Suhunya lagi 14 derajat dan gue cuma pakai kemeja dengan percaya dirinya. Ditambah lagi pas malam gue makan malam di luar, masyaolooooohhh cyin muka rasanya kayak ditampar tampar dinginnya!!!! Oya ngomongin makan malam, gue kemain makan malam hanya 4,70€ alias hampir 50ribu saja, padahal gue makan past segede dosa sama bir yang gelasnya mayan gede, semua berkat happy hour yang diajarkan oleh para mahasiswa sana. Kemarin kita makan di tempat kayak kafe gitu namanya Atlantik, radanya sangat cocok pas uang seret!!! Nah bicara tempat tinggal, gue tinggal di flat salah seorang teman mahasiswa yang ngurus program pertukaran gue ini. Pernah monton film Amerika tentang mahasiswa? Kurang lebih kondisinya pasti terbayang, ada enam kamar yang dihuni oleh para perempuan dan dua laki-laki. Keren dan nyaman pokoknya, dan mereka juga bantuin gue dan putri dengan senang hati (kayaknya). Intinya sejauh ini gue senang tinggal disini apalagi matahari udah keluar! Horeeeh! Menuju negara sosis hari kedua! Hari ini akhirnya gue menuju ke negara tersebut. Kebetulan rejekinya dikasih naik pesawat Etihad. Saat ini sendiri gue masih sampai di Abu Dhabi, waktu disini masih jam kurang lebih 1 atau menuju setengah 2. Nah selama perjalanan menuju kesini seperti yang diramalkan oleh Gita bahwa pesawat akan bergincang selama 4 jam. Sebagai orang yang takut naik pesawat gue cukup tenang selama goncangan, untungnya. Sekarang masih akan menunggu sampai jam 02.00 WBA alias waktu bagian arab. Sampai bertemu lagi di postingan berikutnya. Ciao!
|
Archives
December 2016
|