Hari pertama atau mungkin ini adalah hari kedua penantian gue menuju keberangkatan ke negara sosis yang gue ceritakan. Tegang!!!! Itu mungkin kata utama yang ada di otak gue sampai sekarang, gue enggak kebayang banget nanti bakal kayak gimana penelitian gue. Disamping itu pada akhirnya sisi sok bijak gue keluar, mencoba tenang dan berpikir semua baik- baik saja dan yang pasti gue harus usaha! Doakan saya! Oke, pengalaman pertama sebelum sampai ke negeri sosis. Seperti yang kebanyakan orang yang sudah kenal gue, gue orang yang takut naik pesawat. Semua ini berawal dari pengalaman gue naik peaawat pas hujan dari Jogja ke Jakarta. Jangan tanya gue rasanya apa. Sejak saat itu gue mulai tegang kalau harus naik pesawat, yang pasti kalau peaawat goyang dikit gue akan mulai panik. Hari ini gue menggunakan pesawat sebagai transportasi menuju Jakarta. Eh, kemarin maksud gue, soalnya sekarang kan hari Sabtu. Nah, cuaca kemarin siang bisa dibilang mendung manja, karena tidak terlalu mendung pekat. Tegang, lagi- lagi tegang. Pada akhirnya gue melakukan trik trik untuk tenang selama penerbangan singkat ini..
1. Jangan duduk sekat jendela, duduklah di dekat lorong, karena kalau dekat jendela pasti kita akan semakin cemas melihat cuaca 2. Jangan makan, karena saat tegang perut pasti berkontraksi, dan kalau makan pasti nanti mual 3. Dengarkan musik yang bertempo cepat, karena akan sesuai dengan degup jantung saat tegang 4. Bacalah bacaan yang berbahasa asing, karena akan fokus memikirkan arti kalimat itu dibandingkan memikirkan pesawat yang goyang Itulah saran gue, jika diikuti, niscaya penerbangan kalian akan nyaman. Oke, tujuan gue cerita ini adalah dalam beberapa jam lagi gue akan berada di dalam pesawat dalam waktu yang cukup lama, mungkin 16 jam. Gue sendiri udah lama banget enggak berada di pesawat sebegitu lamanya. Cukup tenang dengan penerbangan yang akan datang, karena pesawatnya besar, jadi gue enggak begitu khawatir. Yah, doakan saja semoga lancar di perjalanan! Tapi yang paling penting doakan semoga penelitian gue lancar di negeri sosis nanti ya! Annyeooooong~
0 Comments
Hai! Sedikit cerita, hari ini adalah 1,5 minggu sebelum keberangjatan gue ke negeri sosis. Perasaan? Senang jelas, tapi yang lebih dominan adalah tegang! Ketakutan gue mulai muncul dengan bayangan akan jadi apa penelitian gue nanti disana, takut bakalan kurang datanya, takut narasumber enggak mau di wawancara, dan ketakutan lainnya yang berhubungan dengan penelitian gue disana. Tapi, oke lah, untuk sementara persiapan yang paling penting, dan menenangkan diri bahwa segalanya akan lancar disana, doakan!
Nah, bicara menjelang tengah tahun, saat ini kita sudah memasuki bulan Mei kan, berarti enggak lama lagi bulan Juni akan datang dan itulah saatnya tengah tahun akan menghampiri kita semua. Bicara lagi mengenai akhir tahun, gue mau bicara mengenai beberapa hal yang sebelumnya pernah gue tulis dan yang belum gue tulis. Maksud dari yang pernah gue tulis adalah daftar yang akan atau harus gue lakukan sebelum wisuda dan yang belum gue tulis adalah, apa yang akan gue lakukan di tengah tahun ini. Pertama adalah apa yang akan gue lakukan dalam waktu dekat ini, alias bulan depan. Bulan depan gue akan menghabiskannya di negeri sosis. Melalui pengalaman yang jarang gue dapatkan ini, akan gue manfaatkan sebaik-baiknya dengan cara yang paling baik, yaitu menuliskannya! Gue akan berusaha menuliskan setiap harinya sejak keberangkatan gue, mulai 1 Juni sampai 30 Juni. Lumayan melalui tulisan ini juga bisa jadi data harian tapi secara umum aja, kalau terlalu detil enggak baik. Kenapa? Seperti kata salah seorang teman, data harian itu milik pribadi, kita punya hak atas data yang kita miliki. Jadi, melalui pesan itu gue akan membagikan pengalaman selama di negeri sosis itu. Semoga bisa tercapai tulisan #30haridinegerisosis. Kedua, adalah sedikit kabar mengenai proses TBB alias turun berat badan. Nah, ini salah satu target yang prosesnya berjalan cukup lama. Untungnya sedikit demi sedikit mulai membuahkan hasil. Trik yang paling berhasil adalah kalau ke kampus sekarang, gue akan selalu mengusahakan membawa bekal, kenapa? Pertama, gue baru sakit yang mengharuskan di rumah selama seminggu karena kena virus, dan melalui pengalaman ini gue agak sedikit menjaga makanan. Menjaga makanan disini artinya gue enggak mau terlalu sering jajan di luar sembarangan, akhirnya membawa bekal adalah solusi yang cukup sukses, selain itu untungnya adalah buat proses TBB gue jadi bisa memperkirakan dalam sehari gue udah makan berapa banyak. Ketiga alias yang terakhir adalah hari ini gue baru aja selesai nonton film berjudul "The Big Year", ini mengenai beberapa orang yang mengikuti kompetisi untuk mencari spesies burung paling banyak di Amerika selama 1 tahun. Di film ini digambarkan bagaimana perjalanan mereka mencari spesies burung dan mereka memang benar-benar punya kesukaan yang besar terhadap burung. Nah, melalui film ini entah kenapa gue jadi sadar, ada enggak ya hal yang benar-benar gue suka? Akhirnya gue inget, gue suka banget makan dan jalan-jalan! Gue juga pernah cerita mengenai keinginan gue jalan-jalan di pulau Jawa-Bali tapi jalur darat. Gue belum pernah melakukan suatu hal yang benar-benar gue sukai, kayak ini memang udah jadi keinginan gue dari dulu. Ambisi gue paling besar adalah jalan-jalan entah di Indonesia ataupun luar negeri, tapi dengan naik mobil. Itu adalah impian terbesar gue. Gue orangnya suka nyetir mobil, dari TK pun gue udah nekat buat nyalain mobil, sok nyetir, dan baru kesampaian pas SMA, di saat gue punya SIM. Saat ini gue belum punya mobil pribadi, suatu saat nanti gue akan melakukan "The Big Year" versi gue, yaitu setahun penuh melakukan perjalanan darat dan makan!!!! Entah itu akan di Indonesia ataupun di luar. Suatu hari nanti saat gue udah punya uang sendiri dan yang paling penting adalah mobil pribadi, Semakin enggak terasa kalau tahun 2013 ini mulai memasuki masa pertengahannya, rasanya baru kemarin tahun baru, eh, sekarang udah tengah tahun aja. Sedikit cerita sebelum masuk ke inti tulisan ini, sekarang sudah mau memasuki minggu kedua bulan Mei. Apa yang dirasakan kalian? Kalau gue jujur tegang. Bukan sombong atau mau pamer, tapi dalam waktu kurang dari 4 minggu lagi gue akan meninggalkan tanah air tercinta dan pergi ke negara sosis selama 30 hari. Waktu yang sebentar mungkin, tapi yang bikin jadi tegang bukan karena gimana nanti akan hidup disana, ini semua lebih ke arah gue tegang pikirin gimana nanti penelitian gue akan berjalan. Ini penelitian resmi gue yang ketiga, dan sekalinya pergi keluar Jawa, malah keluar negaranya Jawa. Tegang, tegang, dan tegang. Kakak gue aja yang cuma 10 hari di negara kincir buat kerjaan, dia tegangnya udah sampe ubun-ubun, dan gue yang akan disana selama 30 hari, rasanya kayak lagi nahan pup dari di tengah kemacetan jalanan yang banjir. Yah, doakan saja, semoga lancar pupnya disana, eh, lancar penelitiannya disana. Oke, bicara mengenai topik ini, gue agak yakin menjadi pikiran hampir setiap mahasiswa yang akan lulus. Pekerjaan. Mungkin terakhir gue sempet tulis mengenai pekerjaan apa yang gue inginkan, yaitu bekerja di bidang periklanan. Agak muluk mungkin kesannya, apalagi gue bukan anak komunikasi yang emang spesifik belajar mengenai periklanan di kuliah. Cuma melalui magang terakhir gue dapet informasi dan pelajaran yang intinya adalah periklanan itu butuh orang-orang dari antropologi. Lebih lanjut lagi, cita-cita sementara ini disampaikanlah kepada Ibu tercinta. Komentarnya? Dibilang negatif enggak, dibilang positif, sebenarnya iya. Dia cuma komentar, "kamu yakin mau kerja di bidang itu? Emang sih asik dan mungkin kamu enjoy, tapi apa kamu bisa berkembang? Maksud Ibu bukannya pekerjaan ini enggak bagus, tapi kamu dengan tema penelitian dan skripsimu yang seperti ini kamu harusnya bisa memilih pekerjaan yang bisa mengembangkan ilmu kamu. Selain itu, jangan kamu pikirin soal uang, tapi bagaimana ilmu kamu bisa bermanfaat untuk orang lain. Kamu bisa kerja di periklanan, tapi kamu bisa menggunakan kemampuan penelitian kamu untuk membuat informasi yang mengedukasi masyarakat bagaimana menjadi konsumen yang cerdas, dan membuat merk menjadi merk yang baik. " Intinya dia mengharapkan gue untuk kerja di bidang atau lembaga yang bermanfaat buat orang banyak dan sekaligus ilmu gue enggak berhenti disitu aja, tapi terus berkembang. Mungkin buat beberapa orang pendapat dia terdengar sedikit ambigu, yang jelas dia enggak bermaksud bahwa kerja di periklanan itu jelek dan enggak memberikan ilmu. Jujur, gue memang pada awalnya minat kerja di periklanan karena minat banget buat rencana periklanan suatu produk, terutama di bagian risetnya, kedua memang karena uang, cukup lumayang kalau gue berhasil berkembang di bidang ini, tapi waktu yang diperlukan dan usaha yang dilakukan enggak sebentar, dan enggak gampang juga. Hal ini ternyata membuat kakak gue berpendapat, "Nis, kita tuh ya, bisa hidup kayak sekarang ini karena prinsip, bukan karena memilih uang. Kalau kamu saat kerja enggak megang prinsip, ya, kamu berarti enggak inget perjuangan keluarga kita" Nah, prinsip. Inilah hal yang membuat gue berpikir lagi. Sempet di suatu kuliah gue bilang kalau kerja itu sekarang harus mikir realistis aja, hidup sekarang butuh uang, enggak salah kalau kita mengutamakan uang. Belakangan gue sadar sih, kalau pikiran gue ini salah juga, belajar dan mengingat perjalanan panjang karir yang ditempuh si Ibu selama ini. Gue bisa hidup kayak sekarang ini karena dia punya prinsip dalam bekerja. Ibu gue seorang aktivis awalnya, melalui prinsip yang dia punya, pada akhirnya dia berhasil berkembang sampai saat ini. Gue merasa beruntung karena mempunyai Ibu dan kakak yang emang selalu bisa membuat pendapat yang membuat gue itu berpikir, bukan memberi jawaban yang pasti, kalau dikasih jawaban yang pasti gue enggak bakal bisa mikir untuk mempertimbangkan.
Sekarang gue jadi mikir sih, dalam waktu kurang dari dua tahun lagi, gue bakalan lulus (amin amin). Setelah lulus yang pasti gue akan kerja. Memilih perkerjaan ini yang harus dilakukan dengan benar. Sepertinya gue akan mengutamakan prinsip, prinsip disini bukan berarti gue memandang pekerjaan lain itu buruk, tapi prinsip disini adalah pekerjaan yang akan gue pilih di masa nanti harus bermanfaat dan membantu banyak orang, bukan memanfaatkan orang banyak demi kepentingan pekerjaan. Mungkin itu dasar yang gue punya, kalau pekerjaannya enggak akan jauh-jauh dari dunia tulis menulis dan meneliti. Oya, sebelumnya maaf kalau di tulisan ini ada yang menyinggung atau apapun itu, dan buat mahasiswa tingkat akhir dimanapun kalian berada, pikirkan dulu minat kalian dimana, kembangkan, usaha, dan pegang prinsip yang kalian punya |
Archives
December 2016
|