Oke, halo semuanya! Sawatde atau dalam tulisan Thailand jadi gini สวัสดี! Apa kabar semuanya? Pada posting kali ini gue akan mengawali dengan cerita yang menyenangkan dulu. Pada awal atau pertengahan Februari kemarin, gue mendapatkan sedikit berkah dari pemegang saham kehidupan gue, yaitu adalah sang Ibu! Ceritanya dia akan menjadi pembicara di sebuah seminar dan bahagianya adalah gue diajak ikut! Siapa coba yang nggak mau? Kronologis bisa diajak pergi adalah Ibu gue tiba-tiba pagi-pagi telfon, dalam keadaan masih setengah sadar dia nanyain mau ikut dia ke Thailand atau nggak. Mau sadar, setengah sadar, gue pasti bilang iya lah hahaha. Nah, jadilah gue pergi ke Thailand, tepatnya ke Bangkok. Dalam menjabarkan pengalaman gue selama di Bangkok, akan berurutan sesuai pengalaman disana beserta fotonya. Enjoy! 1. Keberangkatan Ini merupakan kali pertama gue naik Singapore Airlines. Boleh bilang gue norak, tapi keren! Ibarat mobil ini berasa naik mobil mahal, kalau ada awan tebal, agak goyang. Gue nggak kebayang kalau naik yang lain gimana, ini karena gue emang takut naik pesawat dan tiba-tiba turbulance. Oke, balik lagi ke cerita awal. Perjalanan dari Jakarta ke Bangkok memakan waktu selama hampir 3,5 jam. Pertama dari Jakarta akan menuju ke Singapura untuk transit. Di Singapura akan transit selama hampir 2 jam, tapi percaya deh nggak bakal bosen di bandara Singapura (Changi), banyak hal yang bisa dilakukan! Nah, setelah menunggu transit, perjalanan lanjut lagi ke Bangkok selama 2,5 jam dan akhirnya sampai juga! 2. Vieng Thai Hotel Diatas itu gambar kamarnya, terdiri dari 2 tempat tidur dan hiburannya hanya televisi dengan channel yang manusiawi hanya 4 kalau nggak salah. Kenapa manusiawi? Karena sisanya channel Thailand, di mana bahasanya gue nggak paham sama sekali selain halo dan terima kasih. Tapi gue tetap suka nonton channel Thailand terutama iklannya. Mereka, gue acungin jempol, untuk periklanannya bagus banget! Kreatif banget deh, menyenangkan pokoknya. Nah, balik lagi ke masalah hotelnya. Hotel ini terletak satu gang sebelum Khao San Road. Tempatnya sangat strategis untuk turis, karena ini merupakan daerah turis yang tidak ada matinya sampai pagi. Uniknya adalah pemilik tempat ini sudah turun temurun keluarganya, dan pemiliknya sekarang merupakan aktivis perempuan, sebagai seorang aktivis perempuan juga, si Ibu langsung jatuh cinta sama hotel ini. Oya, di tambah lagi makan siang disini enak! Masakan Thailandnya masih asli, yaitu yang benar-benar otentik! 3. Grand Palace & Wat Phra Kaeo Bagus bukan? Kalau mau foto lebih banyak mungkin bisa tanya si Google yang tahu segala hal. Oke, Grand Palace & Phra Kaeo sendiri merupakan lingkungan kawasan tempat tinggal raja Thailand yang fotonya ada dimana-mana itu. Tempat ini sendiri bukan hanya tempat tinggalnya saja, tetapi ada lebih dari 20 bangunan yang bisa kita lihat. Bagi gue, perlu seharian untuk benar-benar kalian kelilingin tempat ini semuanya, karena luas tanahnya aja 218.000 meter persegi, luas nggak tuh? Ornamen bangunan yang sangat detil, warna-warna yang banyak, dan terutama perawatan terhadap tempat ini dikasih sepuluh jempol! Bersih dan semuanya terawat! Ini tempat wajib dikunjungi di Bangkok! 4. MBK, Siam Paragon, Platinuum Ini semua adalah pusat perbelanjaan yang ada di kota Bangkok. Dari hotel gue sendiri bisa ditempuh dengan jalan kaki dulu ke pier nomor 13, yaitu Phra Arthit, nanti kita naik angkot kapal dan turun di central pier, yaitu di pier Sathorn. Nah, tapi kalau gue karena waktu itu lagi jalan kaki, gue naik dari pier nomor 8, yaitu Tha Thien. Biaya untuk angkot kapal terhitung murah sekitar 30 Baht kalau nggak salah itu berarti sama dengan 9000 Rupiah. Waktu itu gue naiknya angkot kapal turis, jadi harganya agak sedikit mahal, tapi nggak jauh dari harga biasanya. Sampai di Sathorn naiklah BTS, yaitu monorail disana. Tujuan gue adalah stasiun Siam, untuk kesana biaya BTS hanya 30 Baht. Kalau udah di Siam, bisa ke Siam Paragon, Platinuum, atau MBK dengan jalan (kalau mampu) atau naik tuk-tuk atau naik ojek. Di Platinuum, sayangnya gue lupa nama restorannya, ada yang menjual tom yum, dan itu super enaknya! Dan sayangnya lagi lupa untuk mengambil fotonya. Informasi tambahan, untuk biaya transport semacam taksi Bangkok juaranya, MURAH! Dibandingkan sama Jakarta yah, gue naik dari MBK ke Khao San Road hanya menghabiskan 60.000 Rupiah kalau di kurs. Dan, bagi kalian yang suka belanja di Mangga Dua, ke MBK deh, disana persis banget dan barang-barangnya juga. Inget kalau ada yang jualan barang KW bilangnya KW Thailand? Karena emang KW Thailand mirip banget dan bagus menurut gue yah. Birkenstock KW? Cukup mengeluarkan uang tidak lebih dari 100.000 Rupiah. Tapi tambahannya disana ada foodcourt yang bersih dan enak. Disana gue makan mangga Thailand pake ketan, santan, dan rice crispy. Ini gambarnya, kalau di gambar ini gue beli lagi pas ke supermarket di Platinuum. 5. Wat Arun (The Temple of The Dawn) Mulai dari nomor 5, yaitu Wat Arun sampai nanti nomor 7, merupakan perjalanan yang gue lakukan sendirian! Hanya bermodalkan peta, bahasa inggris, dan muka tionghoa ini yang sering dikira orang Thailand. Oke, Wat Arun merupakan semacam kuil (kalau salah maaf ya) yang masih sering dipakai untuk ibadah. Gambar pertama, itu kelihatannya pendek kan? Emang pendek, tapi untuk naik keatas tangganya curam banget banget dan bikin capek. Tapi dengan pemandangan diatasnya lumayan kan? Di lingkungan sini bukan hanya ada kuilnya saja, tetapi di belakangnya ada semacam pasar kecil pusat oleh-oleh. Nah, untuk sampai kesini gue jalan kaki dari Khao San Road sampai pier nomor 8, Tha Thien selama hampir 50 menit, itu semua karena gue nggak tahu kalau ada jalan pintasnya, tapi nggak masalah, sekalian lihat-lihat kan. Sesampainya di pier ini, jangan sampai salah menunggu, kita langsung ke tempat untuk penyebrangan, karena ada dua bagian di beberapa pier, yang satu buat angkot kapal yang satu buat feri penyebrangan aja. Biaya? Hanya 5 Baht saja atau sekitarP 1500 Rupiah. 6. Wat Pho Wat Pho atau kadang orang lebih kenal patung Buddha tiduran atau The Reclining Buddha, itu seperti kuil lainnya, masih dengan arsitektur yang bagus, ornamen detil, dan semua hal terawat yang sangat indah. Namun, bedanya ada patung Buddha tiduran ini, sayangnya mereka lagi renovasi waktu gue datang. Nah, yang menarik lagi selain bangunannya yang ada disini, gue bertemu dengan sejumlah anak sekolah asli Bangkok. Pernah nonton film "Crazy Little Called Love"? Inget seragam pemerannya? Itu dia, gue bertemu secara langsung dan ternyata emang lucu. Sayangnya gue bisa foto diam-diam hanya untuk yang cewek, soalnya yang cowok susah banget. Untuk bayangan yang cowok agak beda dari film, mereka pakai kemeja putih dengan celana pendek warna krem, serta sepatu kulit yang semuanya seragam. Oya, dan mereka rambutnya satu model semua, ada apa ya? 7. Museum of Siam Belum terlalu jauh dari Wat Pho, kalian bisa jalan lewat pintu belakang dari Wat Pho ke Museum of Siam. Waktu yang dibutuhkan untuk jalan kesana sekitar kurang lebih 10 menit. Dalam perjalanan gue kesana, lagi dan lagi gue tersesat, soalnya di peta museum ini belum ada. Jadi, selama gue jalan, gue memutuskan untuk bertanya ke tentara yang lagi jaga di sebuah gedung. Jeng jeng, ternyata tentaranya nggak bisa bahasa Inggris. Akhirnya gue selamat karena bertemu polisi setempat. Walaupun Bangkok kotanya turis, tapi nggak semua orang bisa bahasa Inggris. Oke, balik lagi ke Museum of Siam. Lagi dan lagi, kalian ingat adegan pertama Crazy Little Thing Called Love? Nah, ini dia gedung yang dipakai Mario Mauerer untuk pameran fotonya. Pas sadar kalau ini gedungnya, dengan noraknya gue langsung fotoin gedungnya. Oya, Museum of Siam ini sendiri adalah museum yang terhitung baru, di dalamnya itu ada sejarah mengenai Thailand, mulai dari jaman dahulu sampai bagaimana Thailand sekarang. Semua itu dikemas dengan menarik dan informatif. Coba aja museum di Indonesia bisa kayak gini. Menariknya adalah, disana sepertinya yang bekerja mahasiswa yang kuliah pariwisata, mereka pakai kostum dari berbagai negara dan untuk mahasiswa serta pelajar, tenang aja kita dapat potongan harga kok kalau masuk terus tunjukin identitas mahasiswa kita. Kejadian unik disini adalah gue dari acara pertama di museum ada pemutaran film dahulu, nah mulai dari sinilah gue dikira orang Thailand, karena lainnya orang Thailand semua. Sampai gue selesai kelilingin isi museum dan mau kembaliin identitas pengunjung museum gue masih diajak ngobrol pakai bahasa Thailand dan akhirnya gue cuma bisa senyum sambil ngomong "Kapunkap", padahal nggak tahu dia ngomong apa. Jadi itulah tujuan terakhir yang di datangi sendirian. Harusnya pada hari Sabtu akan pergi ke Chatuchak, itu sebuah pasar yang hanya ada saat akhir pekan. Namun, karena ada urusan mendadak, alm. nenek saya sakit, makanya kami berdua memutuskan untuk pulang lebih cepat. Pengalaman selama kurang lebih empat hari tiga malam memang kelihatannya sangat singkat, tapi sangat menyenangkan! Pernah nggak kalian pergi ke suatu negara atau anggaplah kota yang berbeda dari tempat tinggal kalian dan merasa sangat nyaman dengan kota tersebut sampai membuat kalian rasanya dapat tinggal disana? Nah, itu yang gue rasakan dengan kota Bangkok, disana gue merasa dapat tinggal untuk jangka waktu yang lama. Suasana kota, masyarakatnya, kebersihan, dan rasa nyaman yang tidak bisa dibayar itu yang membuat gue bisa merasakan hal ini. Terakhir mau mengucapkan terima kasih kepada teman perjalanan yang suka agak capek kalau diajak jalan, Ibu!
0 Comments
Menurut google translate judul diatas artinya adalah "Halo". Oke, jadi Halo semuanya, sudah cukup lama bisa dibilang gue belum menyentuh blog ini. Apa kabar kalian semua? Kabar gue sendiri bisa dibilang baik. Banyak kejadian yang terjadi pada bulan Februari ini yang cukup mengubah hidup gue sangat drastis salah satunya. Dua kejadian di bulan Februari ini pertama perginya gue melancong ke negara yang bahasanya gue gunakan di judul posting kali ini, Thailand dan kejadian kedua adalah kepergian nenek gue satu-satunya ke rumah abadinya. Ya, kira-kira itu sedikit gambaran untuk posting gue selanjutnya. Sampai bertemu di posting selanjutnya setelah gue menemukan card reader untuk masukan foto ke blog ini
|
Archives
December 2016
|