Bicara soal makanan, bagi gue sendiri makanan itu bisa berbicara banyak hal. Apalagi buat gue yang belajar antropologi, gue jadi terbiasa selalu mempertanyakan banyak hal, kenapa, termasuk soal makanan. Mungkin terdengar membosankan ya orang bikin atau menulis blog mengenai makanan. Setelah penelitian gue kemarin di negara sosis itu, gue jadi sadar, kalau gue mau menulis soal makanan, tulis lah hal lain di luar mengenai enak atau tidak suatu makanan atau apakah makanan tersebut patut menjadi rekomendasi atau tidak. Tulislah hal yang mungkin terkesan enggak penting, tapi sebenarnya kita bisa tahu banyak hal dari suatu makanan.
Sebagai contoh aja mungkin, gue sering banget menyebutkan penelitian gue mengenai makanan di negara sosis kemarin. Sedikit bercerita mengenai penelitian gue, entah ini pernah dilakukan orang lain atau belum tapi ini yang gue lakukan. Jadi gue meneliti mengenai bagaimana konstruksi ide dari orang-orang Indonesia disana mengenai rumah melalui makanan dan bagaimana itu terepresentasi melalui makanan. Terkesan sok berat kan bahasa gue. Tapi sebenarnya gampang aja, kalau di bahasa Indonesia mungkin agak susah ya membedakan "house" dan "home", penafsiran kasar gue sendiri "home" itu memiliki arti yang lebih dalam daripada "house" yang sepertinya hanya menggambarkan bangunan. Jadi rumah yang gue maksud disini adalah "home", bukan "house". Lalu apa kaitannya makanan sama rumah? Saat gue tanya apa arti makanan Indonesia bagi mereka (orang Indonesia yang tinggal di luar negeri), hampir semua orang menjawab makanan Indonesia bagi mereka artinya rumah. Kenapa? Melalui satu makanan Indonesia, sebut saja rendang, itu bisa mengingatkan bau rumahnya, neneknya yang selalu memasak, kebersamaan dengan keluarga, sejarah bagaimana rendang bisa menjadi makanan berkesan, dan masih banyak lagi. Yang gue maksud dengan masih banyak lagi itu memang banyak, salah satunya gue juga bisa membahas mengenai gender, soal bagaimana penbagian kerja di rumah, karena sebagian besar cerita mengenai makanan dan rumah selalu berkaitan dengan ibu yang memasak, bagaimana dengan bapak? Tapi lebih baik jangan dibahas lagi, nanti blog ini jadi terkesan berat banget bahasannya. Nah, kira-kira itu contoh kecil yang penjelasannya mungkin terlihat ribet dan membingungkan. Niat gue sekarang adalah menulis mengenai makanan dari sudut pandang yang mungkin terlihat aneh dan terlalu banyak nanya. Tapi itulah yang menyenangkan, gue suka dengan makanan, tapi gue juga suka bagaimana cerita yang bisa terbentuk dibalik dari satu makanan. Mari kita lihat akan kemana niat ini berjalan. Shalom.
2 Comments
|
Archives
April 2014
Categories |